FmD4FRX3FmXvDZXvGZT3FRFgNBP1w326w3z1NBMhNV5=

Tampak Kuat, Namun Rapuh di Dalam


Menjadi orang tua bukanlah pekerjaan mudah. Ada istilah baru yang kini mulai ramai dibicarakan, yaitu “Strawberry Parents”. Sebutan ini menggambarkan orang tua yang tampak kuat dan tegas dari luar, namun sebenarnya rapuh secara emosional dan cenderung terlalu melindungi anak-anak mereka.

Seperti buah stroberi: warnanya cantik, kulitnya mulus, tapi sangat mudah memar jika tersenggol sedikit saja. Begitu pula dengan tipe orang tua ini—di balik ketegasan atau sikap protektif, sebenarnya ada rasa takut yang berlebihan akan kegagalan atau kesulitan yang mungkin dialami anak.

Ciri-ciri Strawberry Parents

  1. Tampak percaya diri, tapi mudah goyah.
    Saat menghadapi masalah kecil, misalnya anak jatuh saat belajar jalan, orang tua bisa langsung panik berlebihan.

  2. Overprotective.
    Anak tidak diberi ruang untuk mencoba atau mengambil risiko kecil, karena orang tua takut anak terluka.

  3. Cepat merasa bersalah.
    Ketika anak rewel atau mengalami hambatan, orang tua mudah menyalahkan diri sendiri.

  4. Menghindari konfrontasi.
    Demi menjaga “citra baik” anak, orang tua cenderung menutupi masalah atau menghindari kenyataan.

Dampak bagi Anak

Meski niat orang tua melindungi, pola asuh seperti ini bisa membuat anak:

  • Kurang mandiri, karena tidak terbiasa mengambil keputusan.

  • Mudah frustrasi, karena tidak terbiasa menghadapi tantangan.

  • Rapuh secara mental, karena tidak dilatih mengatasi kekecewaan sejak dini.

Bagaimana Menjadi Orang Tua yang Lebih Tangguh?

  1. Izinkan anak mencoba.
    Biarkan anak jatuh, bangun, dan belajar dari pengalaman. Itu bagian penting dari tumbuh kembangnya.

  2. Kelola emosi sendiri.
    Anak belajar dari cara kita merespons masalah. Jika kita panik, anak ikut panik. Jika kita tenang, anak belajar menghadapi masalah dengan sabar.

  3. Berikan perlindungan yang proporsional.
    Melindungi bukan berarti menutup semua pintu risiko, tetapi memberi ruang aman agar anak bisa berkembang.

  4. Belajar melepaskan.
    Ingat, tujuan utama orang tua bukan hanya menjaga anak tetap aman, tapi juga menyiapkan mereka agar kuat menghadapi dunia.

Penutup

Setiap orang tua tentu ingin yang terbaik bagi buah hati. Namun, jangan sampai rasa sayang justru membuat anak tumbuh rapuh. Kita tidak harus menjadi “Strawberry Parents” yang tampak kuat di luar, tapi mudah retak di dalam.

Yang dibutuhkan anak balita bukan hanya pelukan hangat, tetapi juga kesempatan untuk belajar jatuh, bangun, dan menemukan kekuatannya sendiri.

Subscribe Youtube

73745675015091643

Hot Posts

4/footer/recent