Mari kita bicara soal mobil dulu.
Jangan membeli mobil hanya karena tampilannya cantik. Jangan karena warnanya mengkilap, desainnya sporty, dan bodinya mulus, lalu langsung yakin bahwa mobil itu bagus. Kenapa?
Karena fungsi utama mobil bukan untuk dipamerkan. Tapi untuk membawa kita dengan aman sampai tujuan.
Kalau mesinnya rusak, mudah mogok, atau sudah bermasalah sejak awal, maka mobil secantik apapun bisa jadi ancaman bagi keselamatan. Kita tidak hanya kehilangan uang, tapi bisa kehilangan nyawa. Dalam berkendara, yang terpenting adalah kekuatan dan keandalan mesinnya, bukan hanya kemewahan tampilannya.
Begitu juga dalam hidup, khususnya dalam memilih pasangan hidup.
Jangan memilih seorang wanita hanya karena wajahnya cantik. Kecantikan memang menyenangkan untuk dilihat, tapi bukan itu yang akan membuat rumah tangga langgeng. Kalau di balik kecantikan itu ada attitude yang buruk, seperti egois, suka merendahkan orang lain, keras kepala, atau tak punya empati—maka hubungan itu akan cepat retak.
Pernikahan bukan ajang pamer, bukan sekadar status sosial, apalagi pelarian dari kesepian. Pernikahan adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran, pengertian, dan kerja sama.
Wajah bisa menua. Kulit bisa keriput. Tapi hati dan sikap akan selalu terasa, setiap hari. Wanita yang baik bukan hanya yang enak dilihat, tapi yang nyaman diajak bicara, bisa diajak berdiskusi, dan mampu membuat kita tenang di saat terburuk sekalipun.
Jadi, baik saat memilih mobil maupun pasangan, jangan cuma lihat luarannya. Periksalah isinya. Kenalilah karakternya. Lihat bagaimana ia bersikap saat marah, saat kecewa, dan saat diuji.
Karena ini bukan sekadar soal selera. Ini soal keselamatan dan kebahagiaan dalam jangka panjang.
Mobil buruk bisa diganti. Tapi pasangan hidup? Jika salah pilih, bisa jadi kita menyesal seumur hidup.
Pilihlah bukan yang hanya indah di mata, tapi juga sehat untuk jiwa.