Peran Kita Sebagai Perantara
Setiap manusia memiliki peran dalam kehidupan orang lain. Seorang guru mungkin merasa telah membentuk karakter muridnya, seorang dokter mungkin merasa telah menyelamatkan nyawa pasiennya, seorang teman mungkin merasa telah mengubah hidup sahabatnya. Namun, di balik semua itu, kita hanya bagian dari rantai sebab-akibat yang telah ditentukan.
Setiap keberhasilan seseorang bukan hanya karena satu individu, melainkan akumulasi dari banyak faktor: usaha mereka sendiri, doa-doa yang dipanjatkan, lingkungan yang mendukung, serta takdir yang telah digariskan. Kita hanya menjalankan peran yang diberikan kepada kita.
Menghindari Kesombongan
Merasa berjasa bisa berujung pada sikap sombong. Kita mulai menganggap bahwa tanpa kita, orang lain tidak akan berhasil atau bahwa mereka berutang budi kepada kita. Padahal, jika kita renungkan lebih dalam, apakah kita benar-benar memiliki kuasa untuk mengubah kehidupan seseorang tanpa izin dari Yang Maha Kuasa?
Dengan menyadari bahwa kita hanyalah perantara, kita belajar untuk tetap rendah hati. Kita melakukan kebaikan bukan untuk mendapat pujian atau pengakuan, tetapi karena itu adalah kewajiban kita sebagai sesama manusia.
Bersyukur Bisa Menjadi Bagian dari Perjalanan Orang Lain
Alih-alih merasa berjasa, lebih baik kita bersyukur telah diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari kehidupan seseorang. Ketika seseorang berhasil karena bantuan kita, itu bukan karena kita hebat, tetapi karena kita diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baik.
Kita tidak tahu bagaimana kehidupan akan berputar. Bisa jadi, suatu saat kita yang akan membutuhkan bantuan orang lain. Dengan memahami bahwa kita hanyalah perantara, kita menjadi lebih ikhlas dalam membantu, lebih rendah hati dalam bersikap, dan lebih bersyukur atas setiap kesempatan yang diberikan.
Kesimpulan
Jangan merasa berjasa atas kehidupan orang lain, karena kita hanyalah perantara. Semua kebaikan berasal dari Tuhan, dan kita hanya alat dalam skenario-Nya. Tetaplah berbuat baik dengan niat yang tulus, tanpa mengharapkan balasan atau pujian. Sebab, kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas akan selalu menemukan jalannya kembali kepada kita, dengan cara yang tak terduga.